KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kepada Ilahirabbi, yang telah memberikan beribu-ribu kenikmatan dan kesehatan jasmanai dan rohani sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini.Laporan yang saya susun ini merupakan
laporan dari praktikum mata kuliah Fisio reproduksi ikan yaitu praktikum
tentang perbedaan jenis kelamin jantan dan betina ikan dilihat dari ciri-ciri
primer dan sekunder, laporan Ini merupakan hasil perhimpunan informasi yang di
peroleh dari berbagai sumber, seperti buku, internet, dan kegiatan praktikum.
Sejak di perkenalkannya teknologi
budidaya baik budidaya perikanan laut maupun budidaya perikanan tawar atau
payau,maka usaha budidaya terus meningkat dari waktu kewaktu. Hal ini di
barengi dengan permintaan pasar komoditas tersebut untuk tujuan ekspor maupun lokal.Perkembangan
budidaya yang cenderung intensif pada beberapa jenis ikan telah menuntut adanya
perbaikan dalam produktivitas usaha. Berbagai cara teknologi yang digunakan
para pembudidaya untuk menghasilkan keturunan ikan yang berkelamin sama sesuai
dengan yang diinginkan yaitu dengan cara
sex reversal,dengan adanya teknologi tersebut ikan yang seharusnya berkelamin
jantan dapat di arahkan perkembangannya menjadi betina dan sebaliknya sehingga
dengan teknik reversal fenotipe ikan dapat berubah tetapi genotipenya tidak
dapat berubah.
Peran reproduksi dalam dunia
perikanan budidaya sangat vital karena merupakan pangkal dari semua proses
produksi perikanan. Untuk syarat untuk mempelajari reproduksi ikan adalah kita
harus mengerti cara membedakan ikan jantan dan ikan betina. Jenis Kelamin ikan
bisa dibedakan berdasarkan ciri kelamin primer maupun ciri kelamin sekunder.
Untuk itu diadakan praktikum yang menjelaskan perbedaan jenis kelamin melalui
ciri kelamin primer dan sekunder terhadap berbagai jenis ikan. Ikan yang
digunakan beraneka ragam karena ciri kelamin bersifat spesifik atau masing
masing jenis memiliki ciri kelamin sendiri yang tidak sama dengan jenis ikan
lain.
Ucapan terimakasih saya sampaikan
kepada Dosen matakuliah Fisioreproduksi ikan,serta kawan-kawan seperjuangan dan dosen-dosen atau staf pengajar lainnya
dilingkungan Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Penyusun
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………………….
1.2. Tujuan…………………………………………………………………………………………...
1.3. Metodologi………………………………………………………………………………………
1.4. Metode Kerja……………………………………………………………………………………
BAB
II HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………….
1.
Ikan
Lele (Clarias batracus)……………………………………………………….
2.
Ikan
Mas (Cyprinus carpio)………………………………………………………..
3.
Ikan
Nila (Orechromis niloticus)…………………………………………………..
4.
Ikan
Mas Koki (Carrasius auratus)………………………………………………...
5.
Ikan
Guppy (Poecilia
reticulata)…………………………………………………..
6.
Ikan
Cupang (Betta spelendens)…………………………………………………….
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………………………………
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………...
3.2.
Saran……………………………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Usaha
budidaya terus meningkat dari waktu kewaktu dibandingkan dengan bebarapa dekade
yang lalu sesungguhnya budidaya ikan di Indonesia telah mengalami kemajuan.
Dahulu yang menjadi primadona adalah bandeng di air payau serta ikan mas dan
nila di air tawar. Namun dengan berkembangnya teknologi lebih banyak jenis ikan
yang dibudidayakan di Indonesia. Selain ikan konsumsi berbagai jenis ikan hias
pun sudah dapat dibudidayakan.
Dalam
dunia budidaya perikanan apapun komoditinya, pendalaman terhadap fisiologi dan
reproduksi sangatlah penting.dengan memperlajari fisiologi dan reproduksi kita
menjaga keberlanjutan usaha dengan penyediaan benih sebgai bahan baku usaha.
dengan
mengenal ciri kelamin ikan maka kita akan bisa membedakan antara ikan jantan
dan ikan betina. Ilmu ini merupakan dasar jika kita akan memeijahkan ikan untuk
menghasilkan benih sebgai bahan baku usaha perikanan budidaya.
Kelamin
ikan bisa dibedakan berdasarkan beberapa parameter seperti ciri :
Ciri
Kelamin Primer adalah ciri yang berhubungan langsung dengan reproduksi.Organ
yang berhubungan langsung dengan ciri ini adlaha gonat dan salurannya.Gonad
pada betina adalah ovarium dan salurannya sedangkan pada jantan gonadnya
disebut testis dan vas de fern.
Ciri
kelamin sekunder adalah ciri yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi
tetapi bisa digunakan untuk membedakan antara jantan dengan betina.Ciri
sekunder sering dikelompokan sebagai ciri sekunder dimorfisme dan ciri sekunder
dikromatisme.
Ciri
sekunder dimorfisme adalah ciri sekunder berdasarkan morfologi seperti gerigi
pada sirip, perbandingan ukuran tubuh, nonong dll.
Ciri
sekunder dikromatisme adalah ciri sekunder yang berdasarkan pada corak atau
warna ikan misalnya warna ikan jantan yang berwarna warni sedangkan ikan
betinanya berwarna kusam.
Prektikum
ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengenalkan cara membedakan
jenis kelamin ikan Jantan dengan ikan betina melalui ciri primer dan ciri
sekunder.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan
praktikum ini yaitu agar paramahasiswa tau dan mampu membedakan jenis ikan yang
berkelamin jantan dan jenis ikan yang berkelamin betina baik dilihat secara primer maupun
sekunder.
1.3.
Metodologi
Praktikum
dilakukan pada hari Rabu tanggal 4 April 2012
mulai pukul 13.00 WIBs/d selesai bertempat di Laboratorium Hasil
Perikanan ,Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Untuk membedakan jenis kelamin ikan pada praktikum ini tidak
digunakan alat khusus tetapi dengan cara melakukan pengamatan langsung kepada ikan
preparat.
Ikan-ikan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain
Adalah Ikan Lele, Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Guppy, Ikan Mas Koki, dan Ikan Cupang.
1.4. Metode Kerja
Metode Pengamatan langsung dilakukan untuk membedakan Jenis
Kelamin ikan melalui ciri Primer dan ciri sekundernya. Ciri primer adalah ciri
yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi, contoh organ ini adalah
gonad dan salurannya tetapi karena tidak mengadakan pembedahan ikan maka
pengamatan hanya sebatas kepada saluran terluar ikan misalnya lubang
urogenital. Ciri sekunder adalah ciri yang tidak berhubungan langsung dengan
proses reproduksi seperti morfologi ikan, corak warna dan perilaku ikan.
Terknis pelaksanaannya yaitu praktikan diwajibkan membawa
ikan yang sudah di tentukan masing-masing satu ekor, kemudian ikan tersebut
diamati ciri kelamin primer dan sekunder yang membedakan jenis kelamin ikan.
Pada praktikum ini semua praktikan melakukan pengamatan pada macam-macam ikan
dan kemudian digambarkan perbedaannya antara ikan jantan dan ikan betina,
macam-macam ikan yang jadi preparat pada kegiatan praktikum ini yaitu, ikan
lele, ikan cupang, ikan mas, ikan Nila, ikan mas koki, dan ikan guppy.
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Ikan Lele (Clarias
batracus)
Gambar 1.Ikan Lele
|
morfologi dan sejarah ikan
Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang
panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.Lele dewasa bisa mencapai ukuran 4kg.
Gambar 2. Ikan Jantan
|
Ikan lele jantan lebih langsing dibanding ikan lelle betina.
Ikan lele jantan memiliki 2 lubang di bawah perutnya
Gambar 3. Ikan Betina
|
Lele betina memiliki perut yang buncit.Memiliki 3 lubang
dibawah perutnya.
2. Ikan Mas (Cyprinus
carpio)
Gambar 4.Ikan
|
morfologi dan sejarah ikan
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi
air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah
dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai
dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan
merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas
Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah
terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik
morfologisnya.
Gambar 5. Ikan Jantan
|
Ikan
mas Jantan Memiliki 2 lubang dibawah perutnya
Gambar 6. Ikan Betina
|
Ikan
Betina memiliki 3 lubang dibawah perutnya
3. Ikan Nila (Orechromis
niloticus)
Gambar 7.Ikan Nila (Orechromis niloticus)
|
morfologi dan sejarah ikan
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi
air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih
kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya.
Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim
tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila
tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya
enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia
secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969.
Gambar 8. Ikan Jantan
|
Gambar 9. Ikan Betina
|
4. Ikan mas
Koki (Carrasius auratus)
Gambar 10.Ikan Mas Koki
|
Morfologi
dan sejarah ikan
Ikan ini berasal dari Cina.Ikan ini sudah digunakan sebgai
ikan hias sejak abat ke 7.Ikan ini bersifat omnivora. Varietas ikan mas koki
berkembang menjadi sangat banyak persilangan berbagai warna dan bentuk badan.
Maskoki dikelompokanmenjadi dua yaitu yag memiliki dua sirip ekor dan satu
sirip ekor. Ikan bersirip ekor dua masih bisa dibagi lagi menjadi ikan yang
memiliki sirip punggung atau yang tidak memiliki sirip punggung.
Gambar 11. Ikan Jantan
|
Sirip
dada jantan memiliki gerigi gerigi seperti gambar diatas dan badan yang lebih langsing
Gambar 12. Ikan Betina
|
ikan
betina meiliki sirip dada yang halus seperti gambar diatas dan badan yang lebih
gemuk.
5. Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Gambar 13 .Ikan Guppy
|
morfologi dan sejarah ikan
Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brazil, dan
Asia Tenggara.Betina Guppy memiliki warna yang pucat sedangkan Jantan
Guppyberbentuk kecil dengan ekor yang berwarna indah dan ukuran jantan relatif
kecil dibanding dengan betina.Panjang maksimal yang bisa dicapai guppy berkisar
6-7 cm. Guppy betina memiliki kantung yang berguna untuk menampung
sperma.Termasuk ikan livebleeder (keturunan keluar dari induk dalam bentuk
larva).
Gambar 14. Ikan Jantan
|
Guppy Jantan Memiliki sirip caudal yang lebar berwarna
menarik seperti merah, kuning, hijau, dan lain – lain.Ukuran badan ikan yang
lebih kecil.
Gambar 15. Ikan Betina
|
Ikan Guppy betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
dibanding ikan jantan.Warna ikan guppy betina kusam dan tidak menarik.
6. Ikan Cupang
(Betta spelendens)
Gambar 16.Ikan Cupang
|
morfologi dan sejarah ikan
ikan ini berasal dari sumatra, jawa, singapura dan malaysia.
Ikan ini bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif terutama untuk yang
jantan.Dipasaran ada dua jenis cupang yaitu cupang adu dan cupang hias.Cupang hias
memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu memiliki
sirip yang pendek dan sangat agresif.Cupang meilikiki berbagai jenis warna
mulai dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan dll.
Gambar 17. Ikan Jantan
|
Cupang jantan memiliki bentuk tubuh yang jauh lebih indah
dibading betina.Cupang jantan memiliki warna tubuh yang lebih menarik, sirip
yang lebih panjang dan tubuh yang lebih langsing.
Gambar 18. Ikan Betina
|
Cupang betina berwarna kusam, sirip yang pendek dan badan
yang gemuk.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Jenis Kelamin pada ikan bisa dibedakan melalui ciri kelamin
pimer maupun ciri kelamin sekunder.Ciri kelamin primer adalah ciri – ciri yang
berhubungan langsung dengan reproduksi sedangkan ciri kelamin sekunder adalah
ciri yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi.
Ciri ciri kelamin ini bersifat spesifik dalam arti pada
setiap jenis ikan ciri – cirinya berbeda dan tidak bisa samakan.
Sifat seksual sekunder di bagi menjadi 2, yaitu:
1.Bersifat sementara, hanya muncul pada saat musim pemijahan
saja.
2. Bersifat permanen, tanda ini tetap ada sebelum, selama
dan sesudah musim pemijahan.
3.2.
Saran
Alangkah lebih baiknya
jika sampel ikan yang dijadikan preparat dalam kegiatan praktikum ini sisanya
yang masih hidup di simpan di ruangan Laboratorium budidaya agar bisa
dimanfaatkan untuk kegiatan praktikum yang lainnya karena sangat disayangkan
jika sisa ikan yang di jadikan preparat tersebut dibuang dengan sia-sia
.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunyoto. P, dan
Mustahal., Pembenihan Ikan Laut Ekonomis, Kerapu,Kakap, Baronang,
CLVII/605/1997.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Zairin Muhammad,Sex
Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan atu Betina,
C XC/811/2002. Penebar Swadaya, Jakarta.
Lesmana, DS. Dermawan, Iwan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air
Tawar Populer. Penerbar Swadaya : Jakarta.
LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOREPRODUKSI IKAN
PERBEDAAN JENIS KELAMIN IKAN JANTAN DAN
BETINA
Oleh:
Sumarna
4443091234
Kelas VI A
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012